PERINTISAN BATANG PARIT
Dengan selesainya pembuatan dasar jalan raya ini dari Desa Tangkit keparit No.10 mengarah keDesa Sungai Terap, maka dengan mudahnya perjalanan ditempuh untuk mendatangi antara setiap batas parit dan untuk mempermudahkan mengetahui arah posisi yang sebenarnya.
Memperhatikan dengan banyaknya jumlah batang parit yang harus dibuat, penulis (Puang Petta Haji Dunni) beserta rombongannya termasuk Pimpinan Syekh Muhammad Said, dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing anggota kelompok beranggotakan 5-6 orang, setiap kelompok masing-masing mengerjakan satu batang parit, sedang panjang yang semestinya harus dirintis, 1500 depa.
Perintisan jalur posisi batang parit tersebut dilakukan secara kontinyu kurang lebih 4 bulan, karena setiap 500 depa dibuat lagi rintisan melintang sebagai halnya jalan pertama yaitu jalan dari Desa Tangkit ke Desa Sungai Terap, karena itu rintisan melintang dibuat menjadi 3 rintisan yaitu :
1. Rintisan jalan pertama (Tanah 500)
2. Rintisan tanah 1000
3. Rintisan tanah 1500.
Rintisan cukup lama dikerjakan sebab harus dibuat secara persegi untuk menentukan posisinya dalam hutan, pada perintisan alat-alat perlengkapan tidak boleh ada yang tertinggal terutama sekali kompas dan palang 4. Alat ini sangat berfungsi sebagai menentukan arah jika terdapat kayu yang besar menghalangi rintisan, tanpa alat tersebut rintisan akan membuat rintisan miring atapun meleset. Selama 4 bulan dalam hutan, Syukur Alhamdulillah semua perintisan batang parit telah selesai dirintis dengan tepat artinya tidak adan yang mencong dalam pembuatan batang parit ini.
Namun rintisan ini hanya dapat bertahan dalam 1 tahun setelah itu rintisan menjadi hilang dan patok-patok penandanyapun sudah mulai hancur membuat perintisan tidak berfungsi lagi, dengan memperhatikan hal tersebut, maka segera disusul dengan pembuatan parit untuk 10 batang parit irigasi dengan ukuran kedalaman seperdua meter dengan lebar 2 hasta. parit pertama bertujuan agar menghindari arahnya parit dan batas parit sewaktu diadakan penebangan nantinya, penggalian itu dilakukan selama 6 bulan secara rutin, adapun galian didalam hutan dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan Patok seperti di atas.
Dengan selesainya pembuatan dasar jalan raya ini dari Desa Tangkit keparit No.10 mengarah keDesa Sungai Terap, maka dengan mudahnya perjalanan ditempuh untuk mendatangi antara setiap batas parit dan untuk mempermudahkan mengetahui arah posisi yang sebenarnya.
Memperhatikan dengan banyaknya jumlah batang parit yang harus dibuat, penulis (Puang Petta Haji Dunni) beserta rombongannya termasuk Pimpinan Syekh Muhammad Said, dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing anggota kelompok beranggotakan 5-6 orang, setiap kelompok masing-masing mengerjakan satu batang parit, sedang panjang yang semestinya harus dirintis, 1500 depa.
Perintisan jalur posisi batang parit tersebut dilakukan secara kontinyu kurang lebih 4 bulan, karena setiap 500 depa dibuat lagi rintisan melintang sebagai halnya jalan pertama yaitu jalan dari Desa Tangkit ke Desa Sungai Terap, karena itu rintisan melintang dibuat menjadi 3 rintisan yaitu :
1. Rintisan jalan pertama (Tanah 500)
2. Rintisan tanah 1000
3. Rintisan tanah 1500.
Rintisan cukup lama dikerjakan sebab harus dibuat secara persegi untuk menentukan posisinya dalam hutan, pada perintisan alat-alat perlengkapan tidak boleh ada yang tertinggal terutama sekali kompas dan palang 4. Alat ini sangat berfungsi sebagai menentukan arah jika terdapat kayu yang besar menghalangi rintisan, tanpa alat tersebut rintisan akan membuat rintisan miring atapun meleset. Selama 4 bulan dalam hutan, Syukur Alhamdulillah semua perintisan batang parit telah selesai dirintis dengan tepat artinya tidak adan yang mencong dalam pembuatan batang parit ini.
Namun rintisan ini hanya dapat bertahan dalam 1 tahun setelah itu rintisan menjadi hilang dan patok-patok penandanyapun sudah mulai hancur membuat perintisan tidak berfungsi lagi, dengan memperhatikan hal tersebut, maka segera disusul dengan pembuatan parit untuk 10 batang parit irigasi dengan ukuran kedalaman seperdua meter dengan lebar 2 hasta. parit pertama bertujuan agar menghindari arahnya parit dan batas parit sewaktu diadakan penebangan nantinya, penggalian itu dilakukan selama 6 bulan secara rutin, adapun galian didalam hutan dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan Patok seperti di atas.