Media Jambi.com — Harga nanas di tingkat petani di sentra tanaman Nanas Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam, Muarojambi, anjlok. Rata-rata hanya Rp 900 -1.000/buah padahal sebelumnya mencapai Rp 1.500/buah dan di Pasar Angso Dua mencapai Rp 3.000-3.500/buah. Anjloknya harga nanas ini, dikarenakan produksi melimpah.
Pantauan Media Jambi.com, Kamis (19/4) di sepanjang jalan di Desa Tangkit Baru, itu tampak buah nanas di tumpuk petani di pinggir jalan. “Harga nanas saat ini anjlok, kalau beli di kebun hanya Rp 900-1.000/buah,” kata petani nanas A Rozak saat disambangi Media Jambi.
Menurutnya, saat ini buah nanas dibeli oleh pedagang luar daerah, seperti Riau, Sumsel dan Jakarta. Mereka membeli nanas yang setengah matang. ”Kalau beli yang sudah masak sampai ditempat tujuan rusak,” ujarnya.
Pasar-pasar yang ada di Jambi tidak sanggup menampung nanas yang dihasilkan petani, apalagi di saat produksi banyak seperti saat ini. ”Saat ini produk banyak, sedangkan permintaan sedikit,” ucapnya.
Ketua Unit Pelayanan Pertanian (UPP) Sungai Gelam A Gani AR mengatakan luas areal tanaman nanas saat ini mulai berkurang. Seiring bertambahnya jumlah kolam ikan dan kebun kelapa sawit. Luas tanaman nanas saat ini berkisar 800 hektar. Dengan produksi sekitar 800-1.000 buah perhektar sekali panen. ”Selebihnya sudah beralih fungsi menjadi kolam ikan dan kebun kelapa sawit,” jelasnya.
Namun kata Gani, petani di desa ini masih banyak yang setia dengan tanaman yang tumbuh subur di lahan gambut itu. Masalahnya tanaman nanas tidak membutuhkan perawatan yang intensif. ”Kebun nanas tak perlu di pupuk setiap bulan, cukup setahun dua kali, dan perawatan tidak sulit, seperti tanaman lain,” ucapnya.
Selain itu buah nanas Tangkit tidak semata-mata dijual begitu saja. Karena cukup banyak perajin yang mengolah nanas menjadi aneka penganan yang bisa menambah penghasilan keluarga. Seperti selai nanas, keripik nanas, dodol nanas dan lain-lain.
Hasil turunan dari nanas ini sudah masuk ke semua pasar swalayan yang ada di Provinsi Jambi. Bahkan merambah hingga ke Riau, Batam dan Jakarta. Para petani yakin bertani nanas masih cukup menjanjikan, karena buah nanas Tangkit cukup dikenal hingga keluar daerah.
Petani juga berharap, kepada Pemkab Muaro Jambi, dapat mencari terobosan baru memasarkan produk olahan nanas. Sehingga harga nanas dapat meningkat. ”Saat ini petani sendiri yang memasarkan produknya,” ucap A Gani.
