Cucu Fetta Fuang 12/02/14, 03:19 am
Pertama : Bertasbih di alam dunia
عالم الشهادة adala sebagai tempat bertasbihnya lahiriah dan bhatin kita, Kedudukan yang demikian itu adalah didalam (ketentuan) menyembah kepada Allah Taala, karena itu keberadaannya bersifat penyembahan kepada Allah Taala semata-mata dan tidak ada yang diharap dariNya kecuali dengan pahala semata di Akherat kelak, Maka tidak ada jalan mendapatkan keramat luar biasa kecuali diberikan keramat padaNya.
Kedua : Bertasbihlah dialam gaib عالم مثال sebagaimana tempat bertasbih lahiriah dan bhatin kita tasbih didalam daerah kewalian Allah Taala, maka adiilah para pentasbih dan tasbihnya itu diberi Allah kewalian yang akibatnya melahirkan keramat menurut yang di kehendaki Allah Taala, firman Allah di dalam Al Qur'an, surah Fulsilat/Assajadah 41 ayat 31 :
نحن أولياؤكم في الحياة الدنيا وفي الآخرة
Artinya : Kami (kesimpulanya) wali kalian pada kehidupan dunia (berpangkal di مثال nya) serta pada kehidupan akhirat.
Pengertian utamanya berpangkal (dasar 1 nya) في الحياة pada ayat ini artinya pada kehidupannya, maknanya adalah باطن nya atau مثال nya, pengertian kedua ialah kehidupannya atau lahiriahnya, jadi Wali Allah taala berpangkal dari مثال dunia dan مثال akhiratsampai pada bentu zahiriahnya dunia dan akhirat itulah ولايه nya Allah Taala,kewaliannya.
Ta'rifNya adalah sesungguhnya Allah Taala tiadalah baginya datang secara zahiriah menuju kepada yang nyata melainkan Allah datang secara gaib (bahkan datang secara rahasia) menuju kepada yang nyata (zahir) demikianlah Allah Taala mendekati/kewalian mahlukNya tanpa perubahan disisi zatNya.
Ketiga : Bertasbih di alam atau مقام para malaikat, sebagai tempat bertasbihnya bagi lahiriah dan bathin kita (lahiriah artinya diri mana saja yang ada pada kita yang posisinya berada diluar, dab bathin artinya diri mana saja yang ada pada kita yang posisinya berada di dalam) tasbih kita berada pada petolongan yang bersifat jamuanNya (Allah) didalam waktu yang tak memiliki tepi dan batas serta tidak ada habis-habisnya (demikian juga disini) perjalanan yang tak memiliki akhir (batas sampai) oleh karena itu tasbih kita adalah "bersifat bantuan" bagi orang yang mengerjakannya, hingga mempermudah pertolongan nikmat Allah Taala. Ditempat itu أَنعَمتَ عَلَيهِمْ bila kita memerlukan bantuan (apa saja) karena (disana) adalah merupakan syurga jamuan Allah, salah satu syurga dari dua syurga pada perjalanan alam yang berlapis-lapis(tersusun) yang kesemuanya dihadapan مقام ربه serta mempermudah dari perjalanan kita (terutama perjalanan yang menuju) dengan tidak merasakan dengan adanya kebosanan dalam menyusuri perjalanan yang tidak mempunyai akhir itu, menyebabkan kita tidak durhaka kepada Allah Taala غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ serta (mempermudah) perjalanan (terutama perjalanan kembali) hingga kita tidak tersesat karena tidak ada arah.
Keempat : Bertasbih di akhirat sebagai tempat bertasbihnya bathin dan lahiriah kita khususnya di syurga, tasbih kita berada pada keselamatan dan sejahtera dengan balasan kenikmatan, oleh karena itu tasbih kita adalah bersifat "Doa" balasan syurga atas pahala ibadah kita, yang mana ibadah-ibadah yang kita kerjakan itu didalam dunia fana ini karena sesungguhnya disisi Allah Taala tetap ada penambahan dalam pemberian pahala (selain pahala yang di janjikan) yaitu apa yang di ingini didalm syurga.
Kejelasan sudah menjadi kesiapan disisi Allah Taala penambahan yang tiada henti kepada hambanya pada alam baharu yang datang dari sifat الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ Nya melalui sifat الوهاب Nyakarena Ia memberikanNya.