Indonesia adalah negara tropis dengan jumlah penduduk lebih 210 juta jiwa yang terdiri lebih dari 17.500 pulau yang memiliki banyak potensi besar termasuk pada sektor pertanian. Sebagai negara agraris PDB dari sector pertanian tergolong rendah yaitu sebesar 19,4% dari PDB Nasional sebesar Rp.214,9 Triliun (BPS, 2001).
Sebagai Negara yang mayoritas penduduk bekerja dibidang sebagai petani, pembangunan pertanian tetap dianggap penting dari keseluruhan pembangunan ekonomi. Pembangunan pertanian dimasa datang tidak hanya dihadapkan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada, namun dihadapkan pula pada tantangan untuk menghadapi perubahan tatanan politik di Indonesia yang mengarah pada era demokratisasi yakni tuntutan otonomi daerah dan pemberdayaan petani. Disamping itu dihadapkan pada tantangan untuk mengantisipasi perubahan tatanan dunia yang mengarah pada globalisasi dunia. Oleh karena itu pembangunan pertanian tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi namun juga mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat.
Dengan diterapkannya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah, dirasakan membawa angin segar bagi Pemerintah Daerah karena dapat lebih mengoptimalkan pendapatan daerah dari berbagai sektor. Otonomi Daerah mengandung makna kemandirian, yang berarti Pemerintah Daerah harus mampu mengatur rumah tangganya sendiri. Daerah yang sudah terbiasa menerima anggaran dari Pemerintah Pusat pasti berusaha dengan berbagai cara agar mampu menutupi kekurangan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pusat yang jumlahnya makin berkurang. Untuk menjadi mandiri suatu daerah dituntut mampu memaksimalkan potensi/sumber daya yang dimiliki sehingga dapat menopang kesejahteraan penduduk daerah tersebut.
Setiap daerah dimana bidang pertanian merupakan kegiatan ekonomi yang penting, hampir semuanya memiliki komoditas unggulan. Komoditas unggulan merupakan komoditas pertanian yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan kondisi agroekosistem suatu wilayah, sehingga produktivitas dan mutunya sangat tinggi dan spesifik. Pengusahaan komoditas unggulan tersebut akan menghasilkan pendapatan petani yang besar, pelestarian plasma nutfah dan sumber pendapatan bagi daerah.
Ada beberapa komoditas unggulan di wilayah Kabupaten Muaro Jambi khususnya Desa Tangkit Baru, pada penelitian ini dipilih Nenas sebagai komoditas prioritas pertama untuk dikembangkan dan yang kedua adalah Ikan Patin.
Kegiatan pengembangan pada dua komoditas tersebut akan memberikan dampak yang positif khususnya pada pertumbuhan ekonomi regional, dan pada umumnya penyediaan lapangan kerja bagi penduduk sekitar dan lebih penting lagi adalah secara konkrit meningkatkan kesejahteraan para petani nenas dan ikan patin serta pelaku usaha lainnya.
Sumber :
rosmelivina
Just another WordPress.com site
14 Jun 2011
Sebagai Negara yang mayoritas penduduk bekerja dibidang sebagai petani, pembangunan pertanian tetap dianggap penting dari keseluruhan pembangunan ekonomi. Pembangunan pertanian dimasa datang tidak hanya dihadapkan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada, namun dihadapkan pula pada tantangan untuk menghadapi perubahan tatanan politik di Indonesia yang mengarah pada era demokratisasi yakni tuntutan otonomi daerah dan pemberdayaan petani. Disamping itu dihadapkan pada tantangan untuk mengantisipasi perubahan tatanan dunia yang mengarah pada globalisasi dunia. Oleh karena itu pembangunan pertanian tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi namun juga mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat.
Dengan diterapkannya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah, dirasakan membawa angin segar bagi Pemerintah Daerah karena dapat lebih mengoptimalkan pendapatan daerah dari berbagai sektor. Otonomi Daerah mengandung makna kemandirian, yang berarti Pemerintah Daerah harus mampu mengatur rumah tangganya sendiri. Daerah yang sudah terbiasa menerima anggaran dari Pemerintah Pusat pasti berusaha dengan berbagai cara agar mampu menutupi kekurangan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pusat yang jumlahnya makin berkurang. Untuk menjadi mandiri suatu daerah dituntut mampu memaksimalkan potensi/sumber daya yang dimiliki sehingga dapat menopang kesejahteraan penduduk daerah tersebut.
Setiap daerah dimana bidang pertanian merupakan kegiatan ekonomi yang penting, hampir semuanya memiliki komoditas unggulan. Komoditas unggulan merupakan komoditas pertanian yang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan kondisi agroekosistem suatu wilayah, sehingga produktivitas dan mutunya sangat tinggi dan spesifik. Pengusahaan komoditas unggulan tersebut akan menghasilkan pendapatan petani yang besar, pelestarian plasma nutfah dan sumber pendapatan bagi daerah.
Ada beberapa komoditas unggulan di wilayah Kabupaten Muaro Jambi khususnya Desa Tangkit Baru, pada penelitian ini dipilih Nenas sebagai komoditas prioritas pertama untuk dikembangkan dan yang kedua adalah Ikan Patin.
Kegiatan pengembangan pada dua komoditas tersebut akan memberikan dampak yang positif khususnya pada pertumbuhan ekonomi regional, dan pada umumnya penyediaan lapangan kerja bagi penduduk sekitar dan lebih penting lagi adalah secara konkrit meningkatkan kesejahteraan para petani nenas dan ikan patin serta pelaku usaha lainnya.
Sumber :
rosmelivina
Just another WordPress.com site
14 Jun 2011
