Beberapa hantu yang dipercaya dikalangan masyarakat bugis, di antara yaitu:
Siddi: PARAKANG
Parakang merupakan manusia yang memiliki ilmu siluman baik didapat karena salah belajar ilmu kebatinan atau yang diperoleh dari keturunan. Parakang, sangat menakutkan dikampung kami. Parakang ini mengisap Pello’. Parakang ini bisa menyebabkan korbannya sakit keras, dan akhirnya meninggal dunia. Parakang bisa berwujud apa saja, seperyti kucing tanpa ekor, angsa, kambing, pohon pisang, Ampoti (anyaman dari kulit kelapa, tempat ayam mengeram). Parakang masih dopercayai dikampung saya, dan merupakan hal yang sangat menakutkan.
Dua : POPPO
Poppo ini, sejenis dengan parakang. Kalau dalam sistem taksonomi, bisa dibilang memiliki genus yang sama. Poppo ini bisa terbang. Ketika ia terdesak dalam rumah misalnya yang diberi passappo (pagar, mantra anti hantu), dia ditemukan berwujud wanita yang cantik, berambut panjang, telanjang. Antara poppo dan parakang, katanya tidak akur, jadi daerah yang ada poppo, tidak akan ada parakang. Poppo dipercaya sebagai hantu pencuri, dan penghisap darah. Dipercaya dikalangan masyarakat bugis, jika anda mendengar suara poppo ini keras/besar berarti dia berda ditempat yang jauh dari anda, begitupun sebaliknya. Poppo ini berbunyi “ppo...ppo”.
Tellu : DONGGA'/LONGGA
Dongga' dikalangan masyarakat bugis, diimaginasikan sebagai hantu yang sangat tinggi, dan memiliki bayangan yang sangat panjang dan tinggi. Hobby nya menyembunyikan orang, terutama anak kecil setelah malam tiba. Orang/ anak yang disembunyi bisa jadi ada di sekitar rumah tapi tidak bisa dilihat oleh orang yang mencarinya. Katanya, orang/ anak yang di culiknya di beri makan kaki seribu, cacing dan binatang menjijikkan lainnya dan anak- anak melihatnya sebagai gula-gula. Longga sangat ditakutkan, terutama dikalangan anak-anak.
Eppa : ASU' PANTING
Asu panting adalah serigala versi bugis, dia memiliki kemampuan lari yang sangat cepat, dua kaki depannya lebih pendek dari kaki belakangnya. Tidak ada orang yang pernah bertemu langsung dengan asu panting ini, orang hanya bisa mendengar lolongannya yang khas waktu malam. Mendengarkan lolongan asu panting sangatlah mengerikan dikalangan masyarakat bugis. Yang berbahaya dari asu panting adalah bulunya yang berguguran, bulunya sangat halus sehingga tdk bisa terlihat oleh mata kepala, jika kita menginjak bulunya maka kaki kita akan bengkak dan sulit untuk disembuhkan. orang di kampung yang melihat kaki orang diabetes pasti mengklaim sudah injak bulu asu panting.
Kelima : PAJJUJUNG DAPO/TAMPAKORO
Tampakoro, tidaklah sepopuler dengan parakang atau poppo. Tampakaro, tidaklah menganggu manusia, atau orang sakit. Spesialisasinya ialah menagmbil Sumange Ase (Spirit atau Aura Padi). Tampakoro berwujud perempuan yang membawa dapo’ (tungku dari tanah liat) yang menyala di kepalanya. Tampakoro, seperti hantu lainnya juga beroprasi pada malam hari. Meskipun tidak menggangu secara langsung, tampakoro sangat ditakuti di kampung saya. Ia berjalan dari satu sawah ke sawah lainnya mengambil Sumange’ Ase kemudian membawanya kesawah milik tuannya.
Siddi: PARAKANG
Parakang merupakan manusia yang memiliki ilmu siluman baik didapat karena salah belajar ilmu kebatinan atau yang diperoleh dari keturunan. Parakang, sangat menakutkan dikampung kami. Parakang ini mengisap Pello’. Parakang ini bisa menyebabkan korbannya sakit keras, dan akhirnya meninggal dunia. Parakang bisa berwujud apa saja, seperyti kucing tanpa ekor, angsa, kambing, pohon pisang, Ampoti (anyaman dari kulit kelapa, tempat ayam mengeram). Parakang masih dopercayai dikampung saya, dan merupakan hal yang sangat menakutkan.
Dua : POPPO
Poppo ini, sejenis dengan parakang. Kalau dalam sistem taksonomi, bisa dibilang memiliki genus yang sama. Poppo ini bisa terbang. Ketika ia terdesak dalam rumah misalnya yang diberi passappo (pagar, mantra anti hantu), dia ditemukan berwujud wanita yang cantik, berambut panjang, telanjang. Antara poppo dan parakang, katanya tidak akur, jadi daerah yang ada poppo, tidak akan ada parakang. Poppo dipercaya sebagai hantu pencuri, dan penghisap darah. Dipercaya dikalangan masyarakat bugis, jika anda mendengar suara poppo ini keras/besar berarti dia berda ditempat yang jauh dari anda, begitupun sebaliknya. Poppo ini berbunyi “ppo...ppo”.
Tellu : DONGGA'/LONGGA
Dongga' dikalangan masyarakat bugis, diimaginasikan sebagai hantu yang sangat tinggi, dan memiliki bayangan yang sangat panjang dan tinggi. Hobby nya menyembunyikan orang, terutama anak kecil setelah malam tiba. Orang/ anak yang disembunyi bisa jadi ada di sekitar rumah tapi tidak bisa dilihat oleh orang yang mencarinya. Katanya, orang/ anak yang di culiknya di beri makan kaki seribu, cacing dan binatang menjijikkan lainnya dan anak- anak melihatnya sebagai gula-gula. Longga sangat ditakutkan, terutama dikalangan anak-anak.
Eppa : ASU' PANTING
Asu panting adalah serigala versi bugis, dia memiliki kemampuan lari yang sangat cepat, dua kaki depannya lebih pendek dari kaki belakangnya. Tidak ada orang yang pernah bertemu langsung dengan asu panting ini, orang hanya bisa mendengar lolongannya yang khas waktu malam. Mendengarkan lolongan asu panting sangatlah mengerikan dikalangan masyarakat bugis. Yang berbahaya dari asu panting adalah bulunya yang berguguran, bulunya sangat halus sehingga tdk bisa terlihat oleh mata kepala, jika kita menginjak bulunya maka kaki kita akan bengkak dan sulit untuk disembuhkan. orang di kampung yang melihat kaki orang diabetes pasti mengklaim sudah injak bulu asu panting.
Kelima : PAJJUJUNG DAPO/TAMPAKORO
Tampakoro, tidaklah sepopuler dengan parakang atau poppo. Tampakaro, tidaklah menganggu manusia, atau orang sakit. Spesialisasinya ialah menagmbil Sumange Ase (Spirit atau Aura Padi). Tampakoro berwujud perempuan yang membawa dapo’ (tungku dari tanah liat) yang menyala di kepalanya. Tampakoro, seperti hantu lainnya juga beroprasi pada malam hari. Meskipun tidak menggangu secara langsung, tampakoro sangat ditakuti di kampung saya. Ia berjalan dari satu sawah ke sawah lainnya mengambil Sumange’ Ase kemudian membawanya kesawah milik tuannya.