Ukurannya tidak terlalu besar, hanya berbobot 1,3 hingga 1,5 kg. Rasanya yang manis membuat buah itu cukup dikenal di kalangan penikmatnya. Buah yang berasal dari Desa Tangkit Baru tersebut kini resmi mendapat sertifikat dari Menteri Pertanian RI. Bagaimana keberadaannya? Berikut laporannya.
Nama nanas tangkit sebenarnya sudah cukup dikenal di masyarakat. Sesuai namanya, nanas tangkit berasal dari Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungaigelam. Meski demikian, nama nanas tangkit baru dipatenkan pada 29 Oktober lalu. “Memang nama nanas tangkit sudah terkenal. Tapi nama itu baru resmi memiliki sertifikat pada 29 Oktober 2008,” ujar Kepala Dinas Pertanian Muarojambi Junaidi.
Latar belakang pengajuan nama nanas tangkit ke Depertemen Pertanian Pusat Perlindungan Varietas Tanaman berawal dari pengalaman pahit Pemda Muarojambi. Salah satu produk lokal milik Muarojambi yang cukup berharga diambil pemerintah Pekanbaru.
Produksi dodol nanas yang dikembangkan Pemda Muarojambi di Desa Tangkit Baru, kata Junaidi, dipatenkan Pemda Riau. “Kita tidak mau kecolongan, nama nanas tangkit kita ajukan ke depertemen pusat perlindungan varietas tanaman,” katanya.
Selain varietas nanas tangkit, varietas duku kumpeh juga diajukan Pemda Muarojambi ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman. Saat ini varietas duku kumpeh dan nanas tangkit sama-sama memiliki sertifikat dari Menteri Pertanian.
Deskripsi nanas tangkit sendiri telah ditetapkan dalam sertifakat nomor 40/PVL/2009. Cirinya memiliki aroma lembut dengan warna hijau kekuningan. Berat nanas tangkit 1,3 hingga 1,5 kg, dengan tekstur daging halus dan sedikit berserat. “Rasa buah yang manis dengan ukuran tanaman setinggi 100-110 cm,” ujar Junaidi.
Sifat khusus nanas tangkit juga disebutkan dalam sertifikat. Nanas tangkit memiliki kadar gula masak 2 persen dan kadar air 84,97 persen. Juga memiliki kemampuan untuk tumbuh pada lahan gambut dengan tingkat keasaman di bawah 5. “Keunggulannya lagi, buah ini bisa bertahan hingga tujuh hari setelah dipanen,” terang Junaidi.
Selain ciri-ciri di atas, ciri nanas tangkit secara terperinci disebutkan dalam sertifikat, mulai ukuran tanaman, batang, serta bunga nanas.
jambi independent
Ditulis oleh FRANSISCUS, Muarojambi
Nama nanas tangkit sebenarnya sudah cukup dikenal di masyarakat. Sesuai namanya, nanas tangkit berasal dari Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungaigelam. Meski demikian, nama nanas tangkit baru dipatenkan pada 29 Oktober lalu. “Memang nama nanas tangkit sudah terkenal. Tapi nama itu baru resmi memiliki sertifikat pada 29 Oktober 2008,” ujar Kepala Dinas Pertanian Muarojambi Junaidi.
Latar belakang pengajuan nama nanas tangkit ke Depertemen Pertanian Pusat Perlindungan Varietas Tanaman berawal dari pengalaman pahit Pemda Muarojambi. Salah satu produk lokal milik Muarojambi yang cukup berharga diambil pemerintah Pekanbaru.
Produksi dodol nanas yang dikembangkan Pemda Muarojambi di Desa Tangkit Baru, kata Junaidi, dipatenkan Pemda Riau. “Kita tidak mau kecolongan, nama nanas tangkit kita ajukan ke depertemen pusat perlindungan varietas tanaman,” katanya.
Selain varietas nanas tangkit, varietas duku kumpeh juga diajukan Pemda Muarojambi ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman. Saat ini varietas duku kumpeh dan nanas tangkit sama-sama memiliki sertifikat dari Menteri Pertanian.
Deskripsi nanas tangkit sendiri telah ditetapkan dalam sertifakat nomor 40/PVL/2009. Cirinya memiliki aroma lembut dengan warna hijau kekuningan. Berat nanas tangkit 1,3 hingga 1,5 kg, dengan tekstur daging halus dan sedikit berserat. “Rasa buah yang manis dengan ukuran tanaman setinggi 100-110 cm,” ujar Junaidi.
Sifat khusus nanas tangkit juga disebutkan dalam sertifikat. Nanas tangkit memiliki kadar gula masak 2 persen dan kadar air 84,97 persen. Juga memiliki kemampuan untuk tumbuh pada lahan gambut dengan tingkat keasaman di bawah 5. “Keunggulannya lagi, buah ini bisa bertahan hingga tujuh hari setelah dipanen,” terang Junaidi.
Selain ciri-ciri di atas, ciri nanas tangkit secara terperinci disebutkan dalam sertifikat, mulai ukuran tanaman, batang, serta bunga nanas.
jambi independent
Ditulis oleh FRANSISCUS, Muarojambi